Gambar Sampul IPS · Bab XII Peristiwa Proklamasi dan Terbentukanya NKRI
IPS · Bab XII Peristiwa Proklamasi dan Terbentukanya NKRI
Nanang

24/08/2021 14:36:11

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

IPS SMP/MTs Kelas VIII

225

Perbedaan pendapat adalah sesuatu hal yang wajar, yang penting untuk tujuan

mulia. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, juga terjadi perbedaan

pendapat antara golongan muda dengan golongan tua mengenai pelaksanaan

proklamasi. Perbedaan tersebut berimbas pada suatu peristiwa yang disebut peristiwa

Rengasdengklok. Peristiwa ini justru mengantar bangsa Indonesia untuk

memproklamasikan kemerdekaan. Proklamasi kemerdekaan ini juga tidak terlepas

dari pimpinan Jepang yang telah menyediakan kediamannya untuk menyusun

naskah proklamasi.

Pada gambar di atas, Ir. Soekarno membacakan proklamasi tepat tanggal

17 Agustus 1945 proklamasi dikumandangkan. Berita proklamasi kemudian

disebarluaskan ke seluruh Indonesia bahkan ke seluruh dunia, antara lain melalui

kantor berita Domei. Radio

Hoso Kanri Kyoku

, telepon, surat kabat, utusan daerah,

dan lain-lain.

Proklamasi Kemerdekaan juga mendapat dukungan spontan dari berbagai

daerah, antara lain pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Rapat Raksasa di

Lapangan IKADA, dan Tindakan Heroik di berbagai daerah. Secara lebih lengkap,

kalian dapat membaca dalam bab ini!

Bab

XII

Peristiwa Proklamasi

dan Terbentuknya

Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Sumber: devry.wordpress.com

Gambar 12.1

Pembacaan teks Proklamasi 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno

226

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Peta Konsep

Kata Kunci

Perbedaan perspektif

Berita Proklamasi

Rapat raksasa

Peristiwa Rengasdengklok

Dukungan Spontan

Tindakan heroik

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini, diharapkan kamu dapat:

1. melacak perbedaan perspektif antarkelompok sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia;

2. menyusun kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia;

3. mendeskripsikan secara kronologis proses penyebaran berita tentang proklamasi

kemerdekaan dan sikap rakyat di berbagai daerah;

4. menjelaskan proses terbentuknya negara dan pemerintah RI beserta kelengkapannya dengan

sidang PPKI;

5. menganalisis dukungan spontan dan tindakan heroik dari berbagai daerah terhadap

pembentukan negara dan pemerintah Republik Indonesia;

Apa yang akan kamu pelajari pada bab ini? Perhatikan peta konsep di bawah ini!

Perbedaan

Perspektif Antara

Golongan Muda

dengan

Golongan Tua

Peristiwa

Rengasdengklok

Proklamasi Kemer-

dekaan Indonesia

17 Agustus 1945

Dukungan Spontan

dan Tindakan Heroik

di Berbagai Daerah

Penyebarluas-

an Berita

Proklamasi

Kantor Berita Domei

Radio Hosakan RI

Kyoku

Kawat Telepon

Pers/Surat Kabar

Utusan Daerah

Pamflet, Poster dan

Spanduk

Tindakan Heroik di Jateng,

Jatim, Jabar, dan Luar Pulau

Jawa

Rapat Raksasa di

Lapangan Ikada

Pernyataan Dukungan Sri

Sultan Hamengku Buwono IX

IPS SMP/MTs Kelas VIII

227

Kekalahan Jepang dalam perang Asia Timur Raya ternyata memberikan dampak

yang besar bagi Indonesia.

Kekalahan ini menyebabkan munculnya kebijakan-kebijakan terkait dengan

akan dibentuknya Indonesia sebagai negara yang merdeka melalui langkah-Iangkah

yang dilakukan oleh BPUPKI. Kekalahan Jepang menyebabkan semakin munculnya

sifat ketidaksabaran bangsa Indonesia untuk segera memproklamirkan kemerdekaan

dengan memanfaatkan waktu yang dianggap tepat tersebut. Kondisi inilah yang

menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok tanggal 16Agustus 1945 yang

akhirnya bermuara pada Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Seperti telah disebutkan di depan, nampaknya tidak pernah terbayangkan secara

pasti kapan dan oleh siapa proklamasi kemerdekaan Indonesia diikrarkan. Peristiwa

yang terjadi di Jepang, yaitu dibombardirnya Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan

Hiroshima 9 Agustus 1945 oleh Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat ternyata

membawa dampak yang besar bagi perjuangan Indonesia. Pintu kemerdekaan

semakin terbuka, Jepang tidak dapat menyembunyikan kekalahannya, walaupun

berusaha ditutupi.

Realisasi Indonesia akan menjadi negara yang merdeka bukan isapan jempol

belaka seperti apa yang sudah dijanjikan oleh Perdana Menteri Koiso (7 September

1944) dan apa yang sudah dipersiapkan oleh BPUPKI tidak sia-sia. Ini dibuktikan

dengan dipanggilnya tokoh-tokoh nasionalis Indonesia seperti Soekarno, Hatta,

Radjiman Widyodiningrat pada tanggal 9 Agustus 1945 ke Dalat, Saigon (Vietnam).

Kedatangan mereka ini dalam rangka memenuhi panggilan Panglima Angkatan

Perang Jepang di Asia Tenggara Marskal Terauchi. Dua hari sebelum kedatangannya

ke Dalat, Saigon terjadi peristiwa penting di tanah air, yaitu pada tanggal 7 Agustus

1945 terjadinya perubahan nama dari BPUPKI menjadi PPKI (Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia).

Perubahan BPUPKI menjadi PPKI merupakan proses Indonesianisasi dari segala

buatan Jepang di tanah air. PPKI tidak sama dengan BPUPKI, karena keanggotaannya

tidak melibatkan Jepang (

Icebangashe

tidak lagi ada di dalamnya). Konsep dasar negara

Pancasila, rancangan undang-undang dasar walaupun merupakan produk BPUPKI,

tetapi secara

yuridis formal

disahkan oleh PPKI. Dari sini dapat dilihat bagaimana

manisnya permainan politik yang dilakukan oleh perintis kemerdekaan sampai tujuan

untuk kemerdekaan tercapai.

Rombongan Ir. Soekarno, Hatta, dan Radjiman tiba di tanah air pada tanggal

14 Agustus 1945. Sementara di tanah air terdengar kabar bahwa Jepang sudah

menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah tanpa syarat. Berita ini dengan

A

Perbedaan Perseptif Antarkelompok Sekitar

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

228

IPS SMP/MTs Kelas VIII

cepat tersebar di kalangan pemuda sehingga pada pukul 4 sore Sjahrir menjumpai

Hatta, menceritakan keadaannya tentang cerita itu dan mendesak supaya membuat

proklamasi di luar kerangka PPKI.

Pada tanggal 15 Agustus 1945 Kaisar Hirohito

mengumumkan penyerahan Jepang kepada Sekutu diterima

melalui slaran radio di Jakarta. Siaran ini terutama didengar

oleh para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya

31 seperti, Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Aidit, Darwis,

Djohar Nur, Wikana dan sebagainya.

Perbedaan waktu, kapan proklamasi kemerdekaan

dilaksanakan menyebabkan terjadinya peristiwa

Rengasdengklok. Golongan tua (karena usianya antara 45 – 50

tahun) tetap pada perjanjiannya dengan Terauchi yaitu setelah

rapat PPKI (tanggal 18 Agustus 1945), sedangkan golongan

muda (karena umumya rata-rata 25 tahun) menghendaki

secepatnya, paling lambat tanggal 16 Agustus 1945. lni artinya

tanggal 17 Agustus 1945 adalah di luar kehendak kedua

golongan tersebut.

Dalam peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, dikotomi antara

kedua kelompok ini ternyata muncul dan merebak ke permukaan hingga sempat

terjadi ketegangan di antara mereka. Ketegangan itu muncul sebagai akibat perbedaan

pandangan tentang saat diumumkannya proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu Sutan Sjahrir sebagai seorang yang mewakili dan selalu

berhubungan dengan pemuda merasa gelisah karena telah terdengar melalui radio

bahwa Jepang telah kalah dan memutuskan untuk menyerah kepada Sekutu, Sjahrir

termasuk tokoh pertama yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia

segera dilaksanakan oleh Soekarno-Hatta tanpa harus menunggu izin dari Jepang.

Itulah sebabnya ketika mendengar kepulangan Soekarno - Hatta. Radjiman

Wediodiningrat dari Dalat (Saigon), ia segera datang ke rumah Bung Hatta untuk

segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Bung Hatta tidak dapat memenuhi permintaan Sutan Sjahrir dan untuk tidak

mengecewakan, maka diajaknya ke rumah Bung Karno. Oleh Bung Hatta dijelaskan

maksud kedatangannya Sutan Sjahrir, namun Bung Karno belum dapat menerima

maksud Sutan Sjahrir dengan alasan bahwa Bung Karno hanya bersedia

melaksanakan proklamasi, jika tetah diadakan pertemuan anggota-anggota PPKI

yang lain. Dengan demikian tidak, menyimpang dari rencana sebelumnya yang telah

disetujui oleh pemerintahan Jepang. Selain itu Soekarno akan mencoba dulu untuk

meneliti kebenaran berita kekalahan Jepang tersebut sebelum mengadakan tindakan

yang menentukan demi masa depan bangsanya.

Sumber: Album Perjuangan

Kemerdekaan halaman 9

Gambar 12.2

Chaerul

Saleh

IPS SMP/MTs Kelas VIII

229

Sikap Bung Karno dan Bung Hatta tersebut memang beralasan karena jika

proklamasi dilaksanakan di luar PPKI, maka Negara Indonesia Merdeka itu harus

dipertahankan terhadap Sekutu (NICA) yang akan mendarat di Indonesia dan

sekaligus tentara Jepang yang ingin mempertahankan jajahannya atas Indonesia.

Jadi dengan demikian Negara Indonesia Merdeka harus dipertahankan terhadap

dua lawan sekaligus. Hal ini akan berlainan, jika proklamasi dilaksanakan di dalam

konteks PPKI, karena Jepang tidak akan memusuhinya.

Sutan Sjahrir kemudian pergi ke Menteng Raya (markas para pemuda) dan di

sana ia bertemu dengan para pemuda seperti: Sukarni. BM. Diah, Sayuti Melik dan

lain-lain. Kemudian dilaporkan apa yang baru terjadi di kediaman Bung Karno dan

Bung Hatta. Mendengar berita itu kelompok muda menghendaki agar Soekarno-

Hatta (golongan tua) segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Menurut

golongan muda tidak seharusnya para pejuang kemerdekaan Indonesia menunggu-

nunggu berita resmi dari Pemerintah Pendudukan Jepang. Bangsa Indonesia harus

segera mengambil inisiatif sendiri untuk menentukan strategi mencapai

kemerdekaan.

Golongan muda ini kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga

Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 (pukul

20.00 WIB). Yang hadir antara lain Chairul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio,

Margono, Wikana, dan Alamsyah. Rapat Itu dipimpin oleh Chairul Saleh dengan

menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan

bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak

dapat digantungkan kepada orang dan kerajaan lain. Segala ikatan, hubungan, dan

janji kemerdekaan harus diputus dan sebaliknya perlu mengadakan rundingan

dengan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam

menyatakan proklamasi.

Setelah rapat dan mengadakan musyawarah, maka diambill keputusan untuk

mendesak Bung Karno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan

Indonesia secepatnya sehingga lepas dari Jepang. Yang mendapat

kepercayaan dari teman-temannya untuk menemui Bung Karno

adalah Wikana dan Darwis.

Oleh Wikana dan Darwis, hasil keputusan itu disampaikan

kepada Bung Karno jam 22.30 waktu Jawa zaman Jepang (22.00

WIB) di kediamannya, Jalan pegangsaan Timur, No. 56 Jakarta.

Namun sampai saat itu Bung Karno belum bersedia melepaskan

ikatannya dengan Jepang, yang berarti belum bersedia

memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanpa PPKI. Di sini

terjadi perdebatan sengit antara Bung Karno dengan Wikana

dan Darwis. Dalam perdebatan ini Wikana menuntut agar

proklamasi dikumandangkan oleh Soekarno pada keesokan

harinya.

Wikana yang pernah menjadi anak emas Soekarno dengan terang-terangan

mengatakan bahwa Soekarno sedang gagal berbuat sebagai bapak. Keretakan terakhir

Sumber: Album Perjuangan

Kemerdekaan halaman 9

Gambar 12.3

Wikana

230

IPS SMP/MTs Kelas VIII

terjadi Wikana mencetuskan “Apabila Bung Karno tidak mau mengucapkan

pengumuman itu malam ini juga, besok akan terjadi pembunuhan dan pertumpahan

darah”. Dengan sangat marah Soekarno berkata dengan keras ”ini leher saya, seretlah

saya ke pojok itu, dan sudahilah nyawa ini juga, jangan menunggu besok”. Moh

Hatta juga mempunyai prinsip yang sama dengan Soekarno tidak akan mau dipaksa

untuk mengerjakan apapun dengan terburu-buru, dan menantang pemuda itu untuk

mengumumkan sendiri kemerdekaan itu jika mereka mampu melaksanakannya.

Para pemuda itu kembali berapat di jalan Cikini No. 71 Jakarta dan membahas

tindakan-tindakan yang akan dibuat sehubungan, dengan penolakan Soekarno - Hatta.

Pertemuan ini masih dipimpin oleh Chaerul Saleh yang tetap pada pendiriannya

bahwa kemerdekaan harus tetap diumumkan dan itu harus dilaksanakan oleh bangsa

Indonesia sendiri, tidak seperti yang direncanakan oleh Jepang. Orang yang dianggap

paling tepat untuk melaksanakan itu adalah Soekarno-Hatta. Karena mereka menolak

usul pemuda itu, pemuda memutuskan untuk membawa mereka ke luar kota yaitu

Rengasdengkok, letaknya yang terpencil yakni 15 km ke arah jalan raya Jakarta -

Cirebon.

Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno-Hatta,

didasarkan pada perhitungan militer. Antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan

Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama.

Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil. Dengan demikian akan dapat

dilakukan deteksi dengan mudah terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang

hendak datang ke Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari

arah Bandung atau Jawa Tengah.

Tujuan penculikan kedua tokoh ini selain untuk mengamankan mereka dari

pengaruh Jepang juga agar keduanya mau segera memproklamirkan kemerdekaan

Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 (jam Jepang) atau pukul 04.00 WIB

penculikan dilaksanakan. Tidak diketahui secara jelas siapakah yang memulai

peristiwa ini. Ada yang mengatakan Sukarnilah yang membawa Soekarno-Hatta

dini hari ke Rengasdengklok. Menurut Soekarno, Syahrirlah yang menjadi pemimpin

penculikan dirinya dengan Moh. Hatta.

Walaupun sudah diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno-Hatta masih tetap

dengan pendiriannya. Sikap teguh Soekarno - Hatta itu antara lain karena mereka belum

percaya akan berita yang diberikan pemuda kepada mereka, dan berita resmi dari Jepang

sendiri belum diperoleh. Seorang utusan pemuda yang bernama Yusuf Kunto dikirim

ke Jakarta untuk melaporkan sikap Soekarno-Hatta dan sekaligus untuk mengetahui

persiapan perebutan kekuasaan yang dipersiapkan pemuda di Jakarta.

Achmad Subardjo sibuk mencari informasi kebenaran tentang penyerahan Jepang

kepada Sekutu yang tiba-tiba dikagetkan dengan hilangnya Soekarno - Hatta. Keberadaan

Soekarno-Hatta akhirnya diketahui dari Wikana, ketika itu juga Achmad Subardjo datang

ke Rengasdengklok dan berhasil meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi pasti

IPS SMP/MTs Kelas VIII

231

akan diucapkan keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehingga pada tanggal

16 Agustus 1945 malam hari Soekarno-Hatta dibawa kembali ke Jakarta.

Sementara itu di Jakarta telah terjadi kesepakatan antara golongan tua, yakni

Achmad Soebardjo dengan Wikana dari golongan muda untuk mengadakan

proklamasi di Jakarta. Laksamana Muda Maeda bersedia untuk menjamin

keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu Jusuf

Kunto dari pihak pemuda dan Soebardjo yang dilikuti oleh sekretaris pribadinya

mbah Diro (Sudiro) menuju Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno. Semua

ini dilakukan tidak lepas dari rasa prihatin sebagai orang Indonesia, sehingga terpanggil

untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan

secepat mungkin. Namun sebelumnya perlu mempertemukan perbedaan pendapat

antara golongan tua dan muda. Untuk itu maka Soekarno dan Moh. Hatta harus

terlebih dahulu kembali dari Rengasdengklok ke Jakarta.

Rombongan yang terdiri atas Achmad Soebardjo, Sudiro, dan Jusuf Kunto segera

berangkat menuju Rengasdengklok, tempat di mana Soekarno dan Moh. Hatta

diamankan oleh pemuda. Perlu ditambahkan juga, di samping Soekarno dan Moh.

Hatta ikut serta pula Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra.

Peranan Achmad Soebardjo sangat penting dalam peristiwa ini, karena mampu

mempercayakan para pemuda, bahwa proklamasi akan dilaksanakan keesokan

harinya paling lambat pukul 12.00. WIB. ini dapat dikabulkan dengan jaminan

nyawanya sebagai taruhannya. Akhirnya Subeno komandan kompi PETA setempat

bersedia melepaskan Soekarno-Hatta ke Jakarta. Sampai di Jakarta sudah pukul 23.00

malam. Untuk menginap di Hotel Des Indes dalam rangka rapat penyusunan teks

proklamasi ditolak oleh pihak hotel dengan alasan sudah lebih pukul 10.00 malam.

Achmad Soebardio kemudian menghubungi temannya yaitu Laksamana Muda

Maeda untuk meminta bantuannya. Laksamana Muda Maeda mengijinkan

rumahnya sebagai tempat menyusun naskah Proklamasi. Beliau berjanji akan

menjaga keselamatannya selagi masih di dalam rumahnya.

Gambar 12.4

Teks proklamasi hasil tulisan Ir. Soekarno

232

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Kemandirian Belajar

1. Diskusikan dengan temanmu tentang perbedaan pendap at antara golongan muda dengan

golongan tua tentang kapan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan!

2. Setelah selesai, kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok tersebut di depan kelas

secara bergiliran!

3. Berilah kesempatan pada kelompok lain un tuk memberi tanggapan!

4. Buatlah kesimpulan atas hasil diskusi kelompok tersebut!

Di ruang makan rumah laksamana Muda Maeda disusun

naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tiga Tokoh

pemuda yakni Sukarni, Sudiro, dan D.M. Diah menyaksikan

Ir. Soekarno. Drs. Moh. Hatta. dan Mr. Achmad Soebardjo

membahas perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan.

Sedangkan tokoh-tokoh lainnya baik, dari golongan tua

maupun muda menunggu di serambi depan. Ir. Soekarno

menuliskan konsep Proklamasi dengan sumbangan pemikiran

dari Mr. Achmad Soebardjo dan Drs. Moh. Hatta. Kalimat yang

pertama yang berbunyi

“Kami bangsa Indonesia dengan ini

menyatakan kemerdekaan Indonesia”

berasal dari Achmad

Subardjo. Kalimat kedua oleh Soekarno yang berbunyi

“Hal-

hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan

diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang

sesingkat-singkatnya”.

Kedua kalimat ini kemudian digabung dan disempurnakan

oleh Moh. Hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki sekarang.

Setelah konsep teks Proklamasi ditunjukkan kepada yang hadir maka terjadilah

perbedaan pendapat, yakni siapa yang menandatangani. Ir. Soekarno mengusulkan

agar semua yang hadir ikut menandatangani. Hal ini tidak disetujui para pemuda

karena menurut mereka pemudalah yang mewakili rakyat sehingga berhak

B

Menyusun Kronologi Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia

Gambar 12.5

Sukarni

Sumber: Buku Album hal.9

IPS SMP/MTs Kelas VIII

233

menandatangani. Sedangkan PPKI hanya wakil pihak Jepang. Akan tetapi akhirnya

tercapai kesepakatan atas usul Sukarni bahwa yang menandatangani cukup Soekarno -

Hatta atas nama bangsa Indonesia. Selanjutnya naskah itu diketik oleh Sayuti Melik

dengan beberapa perubahan.

Setelah naskah Proklamasi Kemerdekaan selesai disusun pada tanggal 17 Agustus

1945 dini hari maka masih timbul persoalan tentang bagaimana caranya

menyebarluaskan naskah tersebut ke seluruh Indonesia. Sukarni melaporkan bahwa

Lapangan Ikada (sekarang Monas) sebagai tempat yang telah disiapkan untuk

pembacaan teks proklamasi. Namun setelah mendengar kabar bahwa lapangan Ikada

telah dijaga oleh tentara Jepang, Ir. Soekarno mengusulkan agar upacara proklamasi

dilakukan di rumahnya di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Hal ini

dimaksudkan agar tidak terjadi bentrokan dengan pihak militer Jepang. Usul ini

disetujui dan akhirnya berlangsunglah upacara pembacaan naskah Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sebelum teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan, terlebih dahulu

Soekarno menyampaikan pidatonya, lengkapnya sebagai berikut.

Saudara-saudara sekalian! Saja sudah minta saudara-saudara hadir di sini untuk

menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam sedjarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang untuk kemerdekaan

tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun!

Gelombangnya aksi kita untuk

mentjapai kemerdekaan kita itu ada naik dan ada turunnya, tetapi djiwa kita, tetap

menudju ke arah tjita-tjita.

Djuga di dalam djaman” Djepang usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional

tidak henti-henti. Di dalam djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita menjandarkan

diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya tetap kita menjusun tenaga kita sendiri,

tetap kita pertjaja kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah

air di dalam tangan kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam

tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnja.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarah dengan pemuka-pemuka

rakjat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusjawaratan itu seia sekata berpendapat,

bahwa sekaranglah datang saatnja untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami njatakan kebulatan tekad itu. Dengarlah

proklamasi kami:

234

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Adapun isi teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah:

Gambar 12.6

Teks Proklamasi Kemerdekaan hasil ketikan Sayuti Melik

Bunyi teks Proklamasi, kalau dijelaskan tulisannya adalah sebagai berikut.

Ada tiga perubahan yang terdapat

pada naskah yaitu kata

tempoh

diganti

menjadi

tempo,

sedangkan

wakil-wakil

bangsa Indonesia

diganti dengan

Atas

nama Bangsa lndonesia dan Djakarta

17-

8-05 menjadi

Djakarta, hari

17

boelan

8

tahoen 05.

Teks proklamasi ini akhirnya

diproklamirkan pada hari Jumat Legi

pada pukul 10.00 WIB di Jalan

Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan

kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan

dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama

dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta

Adapun acara sebenarnya yang direncanakan adalah sebagai berikut.

1.

Pembacaan Proklamasi. Disampaikan oleh Soekarno didahului pidato singkat

seperti di atas. Kemudian dilanjutkan dengan pidato singkat penutup berbunyi

sebagai berikut.

Demikianlah, saudara-saudara!

Kita sekarang telah merdeka!

Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!

Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik

Indonesia, merdeka kekal dan abadi.

Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

235

2.

Pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran

dilaksanakan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat.

Namun secara spontan peserta menyanyikan lagu

Indonesia Raya, sehingga sampai sekarang pengibaran

bendera Merah Putih dalam setiap upacara bendera selalu

diiringi dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Bendera

Merah Putih ini sebelumnya sudah dipersiapkan dan

dijahit oleh Ibu Fatmawati.

3.

Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr. Muwardi

Peristiwa besar tersebut hanya berlangsung lebih kurang

satu jam lamanya. Namun demikian pengaruhnya besar sekali,

sebab peristiwa tersebut telah membawa perubahan yang luar

biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu

bukan hanya sebagai tanda bahwa sejak itu bangsa Indonesia telah merdeka, tetapi

di sisi lain juga merupakan detik keruntuhan tertib hukum kolonial dan sekaligus

detik pembangunan bagi tertib hukum nasional, yaitu tertib hukum Indonesia.

Sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang berabad-abad lamanya

dan dengan didorong oleh Amanat Penderitaan Rakyat telah mencapai titik

kulminasinya pada detik proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Proklamasi

kemerdekaan itu merupakan salah satu sarana untuk merealisasikan masyarakat

Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, serta untuk ikut membentuk

“dunia baru” yang damai dan abadi, bebas dari segala penghisapan manusia oleh

manusia dan bangsa oleh bangsa lain. Untuk mewujudkan tujuan proklamasi

kemerdekaan Indonesia tersebut, maka mulai tanggal 18 Agustus 1945 PPKI

melaksanakan langkah-langkahnya untuk mengisi kesempurnaan Indonesia sebagai

negara yang berdaulat.

Bangsa Indonesia yang mendambakan kemerdekaan lepas dari penjajahan mulai

terasa sejak zaman Pergerakan Nasional tahun 1908. Kejadian-kejadian yang

mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mercleka tidak terbayangkan

sebelumnya oleh bangsa Indonesia. Pada akhir tahun 1944 kedudukan Jepang dalam

perang Asia-Pasifik semakin terdesak. Kondisi ini dimanfaatkan oleh bangsa

Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Berikut ini adalah kronologi menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

1.

5 Agustus 1945 : Ir. Soekarno, M

uhammad Hatta, Radjiman Wediodiningrat

ke Saigon menemui PM. Koiso membahas kemerdekaan RI

pada tanggal 17 September 1945.

2.

6 Agustus 1945 : Hirosima dibom oleh Sekutu.

3.

7 Agustus 1945 : Jepang mengganti BPUPKI menjadi PPKI.

4.

9 Agustus 1945 : Nagasaki dibom oleh Sekutu, kemudian Ir. Soekarno,

Muhammad Hatta, Radjiman Wediodiningrat ke Dalat, Vietnarn

Selatan menemui Marsekal Terauchi, untuk menetapkan

tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu sekitar 24 Agustus 1945,

tanggal diajukan karena serangan bom dari Sekutu.

Gambar 12.7

dr. Muwardi

Sumber: Buku Album Perjuangan

Kemerdekaan halaman 8

236

IPS SMP/MTs Kelas VIII

5.

10 Agustus 1945 : Permintaan damai dari Jepang ditolak Sekutu.

6.

14 Agustus 1945 : Ir. Soekarno, Muhammad Hatta, Radjiman Wediodiningrat

kembali dari Dalat.

7.

15 Agustus 1945 : Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu, berita kekalahan

yang disembunyikan itu tersiar melalui radio DOMEI.

Golongan Muda yang mendengar pidato Hirohito dari radio

DOMEI adalah Sutan Syahrir. Penyerahan Jepang dilakukan

di atas kapal MISSOURI yang sedang berlabuh di Teluk

Tokyo, 2 September 1945. Terjadinya

Vacum of Power

di

Indonesia.

8.

16 Agustus 1945 : Terjadi peristiwa Rengasdengklok.

9.

17 Agustus 1945 : Proklamasi Kemerdek

aan Republik Indonesia, Penyebar-

luasan berita Proklamasi.

10. 18 Agustus 1945 : Sidang PPKI yang pertama.

11. 19 Agustus 1945 : Sidang PPKI yang kedua.

12. 22Agustus 1945 : Sidang PPKI yang ketiga.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia telah terlaksana dengan tertib dan aman.

Bentrokan-bentrokan berdarah yang dikhawatirkan oleh semua pihak, tidak pernah

terjadi. Pemindahan kekuasaan dilaksanakan dengan sangat hati-hati untuk

mengurangi jatuh kurban sia-sia. Kini telah lahir lagi negara yang merdeka dan

berdaulat.

Menurut kalimat-kalimat yang terdapat di dalam Proklamasi Kemerdekaan 17

Agustus 1945 berisi suatu pernyataan kemerdekaan yang memberitahu kepada

bangsa Indonesia sendiri dan kepada dunia luar, bahwa saat itu bangsa Indonesia

telah merdeka, lepas dari penjajahan. Kepada bangsa lain, kita beritahukan bahwa

kemerdekaan kita tidak boleh diganggu gugat, tidak dihalang-halangi. Bangsa

Indonesia benar-benar telah siap untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah

diproklamasikannya itu, demikian juga siap untuk mempertahankan negara yang

baru didirikan tersebut. Hal itu ditunjukkan oleh kalimat pertama pada naskah

proklamasi yang berbunyi: “Kami bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan

kemerdekaan Indonesia”. Kalimat tersebut merupakan pertanyaan, sedangkan

kalimat kedua merupakan amanat; seperti yang dinyatakan dalam kalimat berikut

yaitu bahwa: “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain

diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.

Kalimat dalam naskah proklamasi tersebut sangat singkat, hanya terdiri atas

dua kalimat atau alinea, namun amat jelas, mengingat pembuatannya dilakukan

dalam suasana eksplosif dan harus segera selesal secara cepat pula. Hal ini justru

menunjukkan kelebihan dan ketajaman pemikiran para pembuatnya pada waktu

itu.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

237

Dalam kalimat kedua itu dikandung maksud agar pemindahan atau perebutan

kekuasaan pemerintahan, kekuasaan atas lembaga-lembaga negara, kekuasaan di

bidang senjata dan lain-lain hendaknya kita lakukan dengan hati-hati, penuh

perhitungan untuk menghindarl terjadinya pertumpahan darah secara besar-besaran.

Namun tugas itu semua hendaknya dilakukan secepatnya sebelum tentara Sekutu

mendarat di Indonesia. Makna dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga

dapat dipandang dari berbagai segi. Apabila ditelaah, maka proklamasi kemerdekaan

itu mengandung beberapa aspek:

1.

Dari sudut IImu Hukum, maka proklamasi atau pernyataan yang berisikan

keputusan bangsa Indonesia telah menghapuskan tata hukum kolonial untuk

pada saat itu juga digantikan dengan tata hukum nasional (Indonesia).

2.

Dari sudut politik-ideologis, maka proklamasi atau pernyataan yang berisikan

keputusan bangsa Indonesia telah berhasil melepaskan diri dari segala belenggu

penjajahan dan sekaligus membangun perumahan baru, yaitu perumahan Negara

Proklamasi Republik Indonesia yang bebas, merdeka dan berdaulat penuh.

Untuk mengenang peristiwa Proklamasi yang bersejarah tersebut, di halaman

gedung Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, dibangunlah sebuah tugu peringatan

Proklamasi. Jalan di depan gedung tersebut kemudian diberi nama jalan Proklamasi.

Di jalan tersebut juga dibangun Monumen Proklamator Soekarno-Hatta.

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki makna yang luas dan

dalam bagi bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut.

1.

Merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia dalam rangka mencapai

kemerdekaan yang berlangsung lebih kurang 400 tahun.

2.

Merupakan awal terbebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan bangsa asing

dan menjadi bangsa yang berdiri sendiri.

3.

Merupakan sumber hukum yang menegaskan mulai berdirinya negara kesatuan

RI yang merdeka dan berdaulat.

4.

Merupakan momentum politik terbebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan

bangsa lain, dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sederajad dengan bangsa

lain di dunia.

5.

Merupakan manifesto politik perjuangan dalam mewujudkan Indonesia yang

merdeka dan berdaulat.

Kemandirian Belajar

Buatlah secara kronologis peristiwa-peristiwa penting di Indonesia dan dunia menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia! Kumpulkan pada gurumu. Setelah dikembalikan seleksilah

dan yang terbaik tempelkan pada mading!

238

IPS SMP/MTs Kelas VIII

C

Proses Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan

dan Sikap Rakyat di Berbagai Daerah

Setelah kemerdekaan diproklamirkan bukan berarti perjuangan bangsa sudah

selesai, tetapi tetap berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan yang sudah

diperoleh. Sambutan meriah daerah-daerah di tanah air pasca kemerdekaan sebagai

wujud kegembiraannya yang telah lama diperjuangkan ditunggu-tunggu telah tiba.

Hal ini tidak terlepas dari peran para tokoh yang berjuang menyebarkan berita

Proklamasi Kemerdekaan.

1. Sarana Penyebaran Berita Proklamasi

Berita Proklamasi yang telah meluas di Jakarta segera disebarluaskan ke seluruh

wilayah Indonesia bahkan ke seluruh dunia.

Penyebarluasan berita itu dilakukan melalui sarana-sarana berikut.

a. Kantor Berita “Domei”

Pada tanggal 17 Agustus 1945 sekitar puku1 18.30 WIB.

wartawan Kantor Berita Domei (Sekarang Kantor BeritaAntara)

Syahrudin

menyampaikan

salinan teks proklamasi kepada

Waidan B. Panelewen.

Ia segera memerintahkan kepada

Markonis (petugas telekomunikasi) F. Wuz untuk menyiarkan

berita tersebut tiga kali berturut-turut. Ketika Kantor Berita

Domei disegel Jepang pada tanggal 20 Agustus 1945 para

pemuda tersebut membuat pemancar baru di

Menteng

31

dengan kode panggilan

DJK 1.

Tokoh yang berperan antara

lain:

Sutamto, Susilaharja,

dan

Suhandar.

b. Radio

Pada tanggal 17 Agustus 1945,

Syahrudin

berhasil

memasuki ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang

RRI). Tepat puku1 19.00 teks proklamasi berhasil disiarkan,

M.

Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis,

dan

Suprapto

adalah tokoh-

tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita

proklamasi tersebut.

c. Kawat Telepon

Adam Malik

yang waktu itu sebagai wartawan

menyampaikan teks proklamasi melalui telepon kepada

Asa

Bafaqih

yang kemudian diteruskan kepada

Penghulu

Lubis

untuk mendapatkan pengesahan lolos sensor. Selanjutnya

dikawatkan ke daerah-daerah.

Gambar 12.8

Syahrudin

Sumber: Buku Album Perjuangan

Kemerdekaan hal.10

Gambar 12.9

Adam Malik

Sumber: Buku Album Perjuangan

Kemerdekaanhal. 8

IPS SMP/MTs Kelas VIII

239

d. Surat Kabar (Pers)

Harian “Suara

Asia”

di Surabaya adalah koran pertama

yang menyiarkan berita proklamasi. Para pemuda yang

berjuang lewat pers, antara lain

B.M. Diah, Sukarjo Wiryo

Pranoto, Iwa Kusuma Sumantri, Ki Hajar Dewantoro, Otto

Iskandardinata,

GS.S.J.

Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik,

Sutan Syahrir, Madikin Wonohito, Sumanang SH, Manai Sophian,

dan

Ali Hasyim.

e. Anggota PPKI dari Daerah

Berita proklamasi secara resmi dibawa dan disebarluaskan keluar pulau Jawa

melalui para anggota PPKI yang berasal dari daerah yang kebetulan menyaksikan

peristiwa proklamasi dan menghadiri sidang PPKI. Anggota tersebut antara lain:

Teuku Muhammad Hasan (Sumatera), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Puja (Nusa

Tenggara),

dan AA

Hamidhan (Kalimantan).

f. Sarana Lain

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui pemasangan

pamflet, poster, dan coretan pada tembok-tembok dan gerbong-gerbong kereta api.

Sejumlah besar pamflet disebarkan ke berbagai penjuru kota. Pamflet itu juga

dipasang di tempat-tempat strategis. Selain itu, berita proklamasi kemerdekaan juga

menggunakan pengerahan massa dan penyampaian dari mulut ke mulut.

Keampuhan cara itu terbukti dan berdatangannya masyarakat ke Lapangan Ikada

untuk mendengarkan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan.

2. Sikap Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi

Kemerdekaan

Negara Kesatuan Republik Indonesia telah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945

dan rakyat telah merdeka bebas dari pemerintahan asing, semua kekuasaan harus

di tangan negara dan bangsa Indonesia.

Bagaimana sikap rakyat terhadap Jepang

yang masih ada di Indonesia?

Rakyat pada waktu itu melakukan tindakan yang cepat

untuk merebut senjata dari tangan Jepang. Semua perusahaan (kantor-kantor. pabrik,

tambang, kebun, dan lain-lain) harus direbut dan dikuasai oleh rakyat Indonesia

dari tangan Jepang.

Gambar 12.10

Sutan

Sjahrir

Sumber: Buku Album Perjuangan

Kemerdekaan hal. 24

240

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Sementara itu rakyat juga menggerakkan masyarakat untuk mengibarkan

bendera merah putih, pemakaian lencana merah putih, dan menggemakan pekik

“Merdeka”. Tak lupa juga mengucapkan semboyan “Sekali merdeka tetap merdeka”

atau “Merdeka atau mati”. Anak-anak sekolah membagi-bagikan bendera di

jalan-jalan raya kepada pengendara mobil, sepeda, becak, dan sebagainya.

Pemuda Menteng 31 waktu itu menyusun berbagai organisasi sebagai laskar

perjuangan. Di antaranya adalah Angkatan Pemuda Indonesia (API) untuk barisan

pemudanya. Barisan Buruh Indonesia (BBI) untuk barisan buruhnya, serta Barisan

Rakyat Indonesia (BARA) untuk kaum tani di desa-desa.

Kemandirian Belajar

Buatlah suatu uraian singkat tentang peranan tokoh Adam Malik dan B.M. Diah dalam proses

penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kumpulkan pada guru mata pelajaran

untuk dinilai. Setelah dikembalikan, carilah yang terbaik untuk ditempelkan.

Negara Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 ibaratnya sebuah

rumah tangga yang baru tentu saja alat-alat kelengkapannya belum terpenuhi. Oleh

karena itu, sehari setelah proklamasi kemerdekaan, para pemimpin bangsa mulai

menyusun tatanan kehidupan kenegaraan. Pemerintah pendudukan Jepang pada

waktu itu selalu mendesak kepada Seokarno - Hatta bahwa agar jangan sampai terjadi

huru-hara dan juga menegaskan bahwa Jepang tetap memegang pemerintahan serta

bertanggung jawab atas keamanan di Indonesia. Soekarno - Hatta tetap berhati-hati

agar dapat menyelamatkan proklamasi. Oleh karena itu, kedua tokoh tersebut

berusaha menyalurkan proklamasi kemerdekaan melalui PPKI yang dibentuk pada

masa pendudukan Jepang.

Dalam rangka pembentukan negara dan pemerintah Republik Indonesia maka

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melakukan beberapa langkah

sebagai berikut.

D

Proses Terbentuknya Negara dan Pemerintah

RI dalam Sidang PPKI

IPS SMP/MTs Kelas VIII

241

Pertama

, dalam sidangnya yang berlangsung tanggal 18 Agustus 1945

menghasilkan keputusan sebagai berikut.

1.

Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang

kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945.

UUD merupakan hukum dasar tertulis. UUD di Indonesia dirancang oleh

BPUPKI tanggal 10 – 16 Juli 1945 dalam sebuah Panitia Perancang Undang-

Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Rancangan UUD tersebut

kemudian dibawa ke sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 untuk dibahas.

Sebelum PPKI mengesahkan rancangan UUD. Soekarno dan Hatta

menugaskan

Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singadimejo,

dan Mr. Teuku Mohammad Hassan untuk membahas rancangan Pembentukan

Undang-Undang Dasar. Rancangan tersebut kemudian dikenal sebagai

Piagam

Jakarta

. Namun, rancangan tersebut telah menimbulkan keberatan dari sejumlah

pihak karena adanya kalimat yang dianggap membahayakan persatuan dan

kesatuan bangsa.

Atas usul

Drs. Moh. Hatta,

rancangan UUD tersebut mengalami beberapa

perubahan, antara lain sebagai berikut.

a.

Dalam pembukaan UUD ada kalimat yang semula berbunyi “Ketuhanan

Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi

pemeluknya”. Diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

b .

Dalam Bab III, Pasal 6 yang sebelumnya menyatakan bahwa presiden ialah

orang Indonesia asli yang beragama Islam, diubah menjadi presiden adalah

orang Indonesia asli.

Setelah rancangan UUD tersebut selesai dimusyawarahkan, UUD tersebut

kemudian disahkan menjadi UUD Republik Indonesia dan terkenal dengan

nama UUD 1945. Dengan demikian berarti bahwa sehari setelah proklamasi

bangsa Indonesia telah memiliki landasan negara yang merupakan landasan

bagi jalannya pemerintahan.

Pengesahan UUD 1945 yang diumumkan dalam

Berita Republik Indonesia

tahun ke-2 No.7 Tahun 1946, halaman

45 – 48.

UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945

mempunyai sistematika sebagai berikut.

a.

Pembukaan (mukadimah) yang meliputi empat alinea.

b .

Batang tubuh UUD yang merupakan isi dan terdiri atas 16 bab, 37 pasal 4

pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan.

c.

Penjelasan UUD yang terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal

demi pasal.

242

IPS SMP/MTs Kelas VIII

2.

Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama

Pemilihan presiden dan wakil

presiden pertama kali dilakukan

oleh PPKI. Hal ini sejalan dengan

ketentuan pada

Pasal III Aturan

Peralihan UUD

1945. Pasal tersebut

berbunyi: “Untuk pertama kali

presiden dan wakil presiden

diangkat dan dipilih oleh PPKI”.

Dalam sidang pertama PPKI

tanggal 18Agustus 1945,

Otto

Iskandardinata

mengusulkan pe-

milihan presiden dan wakil presiden

dilakukan secara aklamasi. Ia sendiri juga mengusulkan agar Ir. Soekarno

menjadi presiden dan Drs. Moh. Hatta menjadi wakil presiden.

Usul tersebut disetujui anggota PPKI sehingga PPKI kemudian memilih

dan menetapkan kedua tokoh itu masing-masing menjadi presiden dan wakil

presiden. Pengangkatan presiden dan wakil presiden RI diiringi oleh lagu

Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh peserta sidang secara spontan.

3.

Sebelum terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat, pekerjaan presiden

untuk sementara waktu dibantu oleh Komite Nasional.

Kedua

, dalam sidangnya yang berlangsung tanggal 19 Agustus 1945 menghasil-

kan keputusan sebagai berikut.

1.

Pembagian wilayah menjadi 8 provinsi.

Dalam sidang tanggal 19 Agustus 1945, PPKI telah menetapkan pemerintah

RI untuk semen tara waktu dibagi dalam delapan provinsi, yang masing-masing

dikepalai oleh seorang gubernur.

Untuk membahas pemerintahan tersebut, Presiden Soekarno membentuk

panitia kecil, yang terdiri atas: Otto

Iskandardinata, Subarjo, Sayuti Melik, Iwa

Kusumasumantri, Wiranata Kusumah,

Dr.

Amir,

A.A.

Hamidhan, Dr. Ratulangie,

dan Ktut Puja.

Kedelapan provinsi beserta gubernurnya adalah sebagai berikut.

1)

Sumatera

: Mr. Teuku Mohammad Hassan

2)

Jawa Barat

: Sutarjo Kartohadikusumo

3)

Jawa Tengah

: R. Panji Suroso

4)

Jawa Timur

: R. A. Suryo

5)

Sunda Keeil (Nusa Tenggara)

: Mr. I. Gusti Ktut Puja

6)

Maluku

: Mr. J. Lat

uharhary

7)

Sulawesi

: Dr. G.S.S.J. Ratulangie

8)

Borneo (Kalimantan)

: Jr. pangeran Mohammad Noor

Gambar suasana sidang PPKI

Gambar 12.11

Suasana sidang PPKI

Sumber : Buku Album Perjuangan Kemerdekaan hal.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

243

Daerah provinsi dibagi menjadi beberapa karesidenan yang dikepalai oleh

seorang residen. Gubernur dan residen dibantu oleh Komite Nasional Indonesia

Daerah.

2.

Pembentukan Komite Nasional lndonesia Pusat dan Daerah

Dalam sidang tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menegaskan perlunya

pembentukan suatu Komite Nasional sebelum MPR dan DPR terbentuk. Untuk

itu, maka pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang di Gedung

Kebaktian Rakyat Jawa, Jakarta.

Salah satu keputusan sidang itu adalah terbentuknya

Komite Nasional lndonesia

(KNI).

Badan ini berfungsi sebagai DPR sebelum Pemilu diselenggarakan.

KNIP terdiri atas Komite Nasional lndonesia Pusat

(KNIP) yang berkedudukan di Jakarta dan Komite

Nasional Indonesia Daerah di tiap-tiap provinsi.

Pembentukan KNIP secara resmi diumumkan oleh

pemerintah pada tanggal 25 Agustus 1945.

KNIP yang beranggotakan 135 orang, secara resmi

anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945

dengan susunan pengurus sebagai berikut.

-

Ketua

: Mr. Kasman Singodimejo

-

Wakil Ketua I

: Sutarjo Kartohadikusumo

-

Wakil Ketua lI

: Johanes Latuharhary

-

Wakil Ketua III : Adam Malik

Pada tanggal 16 Oktober 1945 bertempat di

Gedung

Balai Muslimin,

Jakarta, KNIP menyelenggarakan sidang. Dalam sidang itu, wakil

presiden RI mengeluarkan

Maklumat presiden No. X

, yang isinya sebagai berikut.

a)

Sebelum terbentuk MPR dan DPR, KNIP diserahi kekuasaan legislatif

(membuat undang-undang) dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan

Negara.

b)

Berhubung gentingnya keadaan, maka pekerjaan sehari-hari KNIP

dijalankan oleh

Badan Pekerja KNIP (BPKNIP).

Akhirnya, BPKNIP terbentuk yang diketuai oleh Sutan Syahrir dan

beranggotakan 15 orang. Saat itu KNIP diartikan sebagai pengganti MPR,

sedangkan BPKNIP disamakan dengan DPR.

3.

Pembentukan Departemen/Kementerian

Pada tanggal 19 Agustus 1945, PPKI menyelenggarakan sidang yang kedua.

Salah satu keputusan dari sidang itu adalah pembentukan 12 kementerian dalam

kabinet, 4 kementerian, dan 4 lembaga tinggi negara. Untuk membahas masalah

penyusunan kementerian. Presiden Soekarno menugaskan panitia kecil yang

terdiri atas

Ahmad Subarjo, Sutarjo Kartohadikusumo,

dan

Kasman Singodimejo.

Gambar 12.12

Mr. Kasman

Singodimedjo

Sumber: Buku Album Perjuangan

Kemerdekaan hal. 13

244

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Karena sistem kabinet menurut UUD 1945 adalah kabinet Presidentiel,

maka presidenlah yang berhak membentuk kabinet. Pada tanggal 2 September

1945 bertempat di

Hotel Myako (Des Indes).

Presiden Soekarno melantik kabinet

RI pertama yang terdiri atas 12 menteri departemen, 4 menteri negara, dan 4

pejabat tinggi negara, yang susunannya sebagai berikut.

1)

Menteri Dalam Negeri

: R. A. A. Wiranata Kusumah

2)

Menteri Luar Negeri

: Mr. Ahmad Subarjo

3)

Menteri Keuangan

: Mr. A. A. Maramis

4)

Menteri Kehakiman

: Prof. Mr. Dr. Supomo

5)

Menteri Kemakmuran

: Ir.

Surachman Cokroadisuryo

6)

Menteri Keamanan Rakyat

: Supriyadi

7)

Menteri Kesehatan

: Dr. Buntaran Martoatmojo

8)

Menteri Pengajaran

: Ki Hajar Dewantara

9)

Menteri Penerangan

: Mr. Amir Syarifuddin

10) Menteri Sosial

: Mr. lwa Kusumasumantri

11) Menteri Pekerjaan Umum

: Abikusno Cokrosuyoso

12) Menteri Perhubungan (a.i)

: Abikusno Cokrosuyoso

13) Menteri Negara

: Wachid Hasyim

14) Menteri Negara

: Dr. M. Amir

15) Menteri Negara

: Mr. R. M. Sartono

16) Menteri Negara

: R. Otto Iskandardinata

17) MahkamahAgung

: Mr. Dr. Kusumaatmaja

18) Jaksa Agung

: Mr. Dr. Gatol Tanumiharja

19) Sekretaris Negara

: Mr. A. G. Pringgodigdo

20) Juru Bicara Negara

: Sukarjo Wiryopranoto

Mr. Achmad Subardjo

Menteri Luar Negeri

Prof. Mr. Supomo

Menteri Kehakiman

Ir. Surachman Tyokro Ardi Suryo

Menteri Kemakmuran

Gambar 12.13

Beberapa menteri dalam kabinet presidensiil

Sumber: Album Perjuangan Kemerdekaan hal. 17

IPS SMP/MTs Kelas VIII

245

Sementara itu pada tanggal 25 September 1945 pemerintah membentuk

Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).

Anggota DPAS terdiri dari

Dr. Radjiman Wediodiningrat, Syech Jamil Jambek, H. Agus Salim,

B.

M. Margono

Joyohadikusumo, Muhammad Enoch, Dr. Latumeten, Ir. Pangeran Mohammad Noor,

Dr. Sukiman Wiryosanjoyo,

dan

Nyonya Suwami Pringgodigdo.

Ketiga

, dalam sidangnya yang berlangsung tanggal 22 Agustus 1945 menghasil-

kan keputusan sebagai berikut.

1.

Pembentukan Komite Nasional.

2.

Pembentukan Partai Nasional lndonesia.

3.

Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.

Sebagai tindak lanjut keputusan PPKI hasil sidang tanggal 22 Agustus 1945

maka pada tanggal 23 Agustus 1945 Presiden Soekarno mengumumkan tentang

pembentukan BKR (Badan Keamanan Rakyat). Pembentukan BKR (bukan

tentara) dengan maksud agar tidak memancing permusuhan dengan kekuatan

asing di Indonesia. Anggota BKR merupakan himpunan bekas anggota PETA.

Heiho, Keisatsutai (polisi), Seinendan, Keibodan, KNIL, dan Laskar Rakyat.

BKR didirikan sebagai taktik dan berfungsi secara militer untuk melucuti

senjata pasukan Jepang dan tawanan perang Eropa.

Berdirinya BKR itu ditindaklanjuti dengan pembentukan BKR pusat dan

BKR daerah. Pemimpin BKR pusat adalah

Kaprawi

(Ketua Umum),

Sutalaksana

(Ketua I) dan

Latief Hendradiningrat

(Ketua II). Para pemimpin BKR daerah,

antara lain

Aruji Kartawinata

(Jawa Barat),

Sudirman

(Jawa Tengah), dan

drg. Mustopo

(Jawa Timur).

Pada tanggal 2 September 1945 dalam musyawarah pangreh praja seluruh

Jawa menyatakan ketaatannya kepada Presiden. Dengan demikian aparat sipil

yang terpenting dari tingkat Kabupaten ke bawah sudah dikuasai bangsa

Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 25 September 1945 Presiden Soekarno

mengeluarkan pernyataan bahwa semua pegawai negeri sebagal pegawai

Republik Indonesia. Walaupun lembaga-lembaga pemerlntahan di tingkat pusat

maupun daerah sudah ditata namun masih memerlukan perjuangan untuk

merebut kekuasaan di segala kantor, jawatan, departemen, karesidenan dan lain-

lain yang waktu itu dipimpin oleh Jepang.

Kemandirian Belajar

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa Presiden adalah Mandataris MPR. Lembaga yang berhak

mengangkat dan memberhentikan Presiden/Wakil Presiden adalah Majelis Permusyawaratan

Rakyat (MPR). Mengapa pada tahun 1945 yang mengangkat dan memilih presiden/wakil

presiden adalah Panitian Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)?

246

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Negara Republik Indonesia yang sudah terbentuk ternyata mendapat dukungan

dari berbagai daerah yang luar biasa. Rakyat menyambut dengan penuh kegembiraan

dan semangat untuk mempertahankannya. Dukungan dari berbagai daerah di

Indonesia antara lain pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Rapat Raksasa di

Lapangan Ikada, dan penyambutan dan perlawanan di berbagai daerah.

1. Pernyataan Dukungan Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Pada tanggal 5 September 1945, di Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono

IX (Sultan Yogyakarta) menyatakan dukungan terhadap proklamasi kemerdekaan

RI. Lengkapnya pernyataan tersebut berbunyi sebagai berikut:

Bahwa Hamengku Buwono IX, Sultan Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat

menyatakan sebagai berikut.

1.

Bahwa Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah

istimewa dari Negara RI.

2.

Bahwa Sultan Ngayogyakarta sebagai kepala daerah memegang kekuasaan

dalam negeri Yogyakarta Hadiningrat. Oleh karena itu, segala urusan

pemerintahan dalam negeri Yogyakarta di tangan sultan.

3.

Bahwa perhubungan antara negeri Yogyakarta Hadiningrat dengan pemerintah

pusat RI bersifat langsung, dan sultan Yogyakarta bertanggung jawab atas negeri

Yogyakarta langsung kepada Presiden RI.

2. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

Latar belakang diselenggarakan Rapat Ikada adalah untuk menyambut

proklamasi kemerdekaan Indonesia, sekaligus sebagai aksi protes terhadap

pengumuman panglima tentara Jepang di Jawa tanggal 10 September 1945 yang

menyatakan bahwa kekuasaannya di Indonesia akan diserahkan kepada Sekutu

bukan kepada Indonesia.

Rapat Raksasa Ikada diselenggarakan pada tanggal 19 September 1945 dan

dipelopori oleh

Komite Van Actie (Komite Aksi Menteng 31).

Komite inilah yang melakukan pengerahan massa ke Lapangan Ikada dengan

tujuan sebagai berikut.

a.

Agar para pemimpin RI dapat berbicara di hadapan rakyat.

b .

Agar semangat kemerdekaan tetap menyala di hati rakyat.

c.

Ingin menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia mencapai

kemerdekaannya dengan tenaga sendiri, bukan atas bantuan Jepang.

E

Dukungan Spontan dan Tindakan Heroik dari

Berbagai Daerah terhadap Pembentukan

Negara dan Pemerintah Republik Indonesia

IPS SMP/MTs Kelas VIII

247

Sebelumnya, pimpinan militer Jepang telah melarang rapat tersebut. Untuk

menghalang-halangi rapat, pasukan Jepang yang bersenjata lengkap berjaga-jaga di

sekitar Lapangan Ikada. Namun, kehadiran pasukan Jepang tidak menciutkan rakyat

untuk menghadiri rapat.

Sekitar puku115.00 WIB, Soekarno memasuki lapangan didampingi sepasukan

BKR dan para pemuka bangsa Indonesia. Lalu, ia menaiki mimbar dan berpidato.

Dalam pidato tersebut ia menegaskan bahwa Indonesia telah memproklamasikan

kemerdekaannya dan bertekad mempertahankan kemerdekaan itu. Lalu, ia menutup

pidatonya dengan ajakan kepada rakyat untuk setia kepada pemerintah dan pulang

dengan tenang, namun tetap waspada.

Rapat Raksasa Ikada hanya berlangsung singkat. Akan tetapi peristiwa tersebut

memiliki makna yang besar, yaitu sebagai berikut.

a)

Merupakan perwujudan sikap patriotik dalam rangka membela dan

mempertahankan kemerdekaan.

b)

Berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia sendiri.

c)

Mencerminkan persatuan kesatuan dan kebulatan tekad menghadapi musuh

kemerdekaan.

d)

Berhasil mempertemukan pemimpin RI dengan rakyatnya.

e)

Merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat.

g)

Membuktikan kepatuhan rakyat kepada pimpinan negara.

g)

Membuktikan rakyat Indonesia cinta perdamaian.

h)

Menunjukkan rakyat Indonesia anti perang terbuka yang dapat membawa

korban.

3. Tindakan-Tindakan Heroik di Berbagai Daerah di

Seluruh Indonesia

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang

tunduk pada perintah Sekutu. Jepang harus menjaga keadaan di Indonesia sampai

datangnya Sekutu. Keadaan seperti ini digunakan bangsa Indonesia untuk melucuti

senjata pasukan Jepang.

Tujuan bangsa Indonesia melucuti tentara Jepang sebagai berikut.

a)

Mendapatkan senjata sebagai modal perjuangan selanjutnya.

b)

Mencegah agar senjata Jepang tidak jatuh ke tangan Sekutu.

c)

Mencegah agar senjata itu tidak digunakan Jepang untuk membunuh rakyat.

Tindakan heroik (kepahlawanan) tersebut terjadi serentak di berbagai daerah,

antara lain sebagai berikut.

248

IPS SMP/MTs Kelas VIII

a. Di Wilayah Jawa T engah dan D.I. Yogyakarta

1) Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran berlangsung pada tanggal 15 – 20 Oktober 1945. Pertempuran ini

dipicu dengan adanya isu bahwa Jepang meracuni cadangan air minum.

Kepala

Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara), Dokter Karyadi,

mencoba

memeriksa kebenaran isu tersebut, namun ia ditembak oleh Jepang. Hal ini

menimbulkan kemarahan rakyat yang kemudian bangkit melawan Jepang. Untuk

mengenang keberanian rakyat, di Semarang dibangun monumen yang diberi nama

“Tugu Muda”.

2) Pertempuran Kota Baru Di Yogyakarta

Perebutan kekuasaan dari tangan Jepang di Yogyakarta sudah dimulai sejak

tanggal 26 September 1945. Para pemuda yang tergabung dalam BKR berusaha

merebut senjata Jepang. Pada tanggal 7 Oktober 1945 para pemuda, BKR, dan polisi

istimewa menyerang tangsi Jepang.

3) Di Solo

Para pemuda melakukan pengepungan markas Kempetai Jepang. Dalam

pengepungan itu, seorang pemuda bernama

Arifin

gugur. Nama Arifin kemudian

diabadikan menjadi nama sebuah jembatan yang menghubungkan

Widuran

dan

Kebalen

di atas Kali Pepe.

4) Di Banyumas

Kesatuan-kesatuan PETA di bawah pimpinan Daidanco Sudirman berhasil

melucuti seluruh tentara Jepang tanpa pertempuran.

b. Di wilayah Jakarta dan Jawa Barat

1) Di Jakarta

BKR bersama para pemuda menyerbu gudang senjata Jepang yang terletak di

daerah Cilandak, Kebayoran.

2) Di Bandung

Para pemuda dan pelajar bekas PETA berhasil menyerbu pasukan panser Jepang

di Cisadas dan berhasil merampas senjata di gudang pabrik senjata di Lapangan

terbang

Andir

(sekarang Bandara

Husein Sastranegara).

3) Di Bogor

Para pemuda berhasil menyita sembilan gerbong kereta api berisi pakaian yang

akan diangkut ke luar kota, serta berhasil melucuti senjata polisi Jepang.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

249

4) Di Tasikmalaya

Para pemuda berhasil mengusir Jepang dari lapangan terbang dan merebut

beberapa pesawat pemburu.

c. Di Wilayah Jawa Timur

1) Di Surabaya

Peristiwa heroik di Surabaya dimulai dengan bergeraknya arek-arek Surabaya

untuk merebut gedung-gedung penting, pabrik-pabrik, gudang senjata, markas

tentara dan pangkalan angkatan laut. Puncak rangkaian tindakan itu adalah

penyerbuan ke markas Kempetai (polisi rahasia) Jepang pada tanggal 1 Oktober 1945.

2) Di Malang

Rakyat dan BKR berhasil merebut komplek penyimpanan senjata dan pemancar

radio di

Embong.

d. Di wilayah Luar Pulau Jawa

1) Di Aceh

Para pemuda dan pemuka masyarakat membentuk Angkatan Pemuda Indonesia

(API) dan berhasil melucuti senjata Jepang di

Sigli, Seulimeun

dan

Lhokseumawe.

Bentrokan senjata dengan Jepang terjadi di Langsa,

Lho’nga,

dan

Ulee Lheue.

2) Di Palembang

Pada tanggal 8 Oktober 1945 rakyat yang dipimpin residen Sumatera Selatan,

Dr.

A.

K. Gani

mengadakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih. Pada saat itu

juga diumumkan bahwa Sumatera Selatan berada di bawah kekuasaan RI.

3) Di Lampung

Para pemuda yang tergabung dalam API (Angkatan Pemuda Indonesia) melucuti

senjata di

Teluk Betung, Kalianda,

dan

Nenggala.

4) Di Kalimantan

Perlawanan di Kalimantan, antara lain terjadi di beberapa daerah berikut.

a )

Banjarmasin, digalang oleh Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia Kalimantan

(BPRIK) dan Barisan Pelopor Pemberontakan Kalimantan Indonesia (BPPKI).

b)

Pontianak, dlgalang oleh Pemuda Penyongsong Republik Indonesia (PPRI).

c)

Samarinda, digalang oleh Badan Pembantu Perjuangan Rakyat Kalimantan

Timur (BPRKT) dan Badan Perjuangan Perantara Daerah (BPPD).

250

IPS SMP/MTs Kelas VIII

5) Di Bali

Pada tanggal 13 Desember 1945 para pemuda yang tergabung dalam PRI

(Pemuda Republik Indonesia) dan

AMI (Angkatan Muda Indonesia)

melakukan

gerakan serentak untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.

6) Di Sumbawa

Pada bulan Desember 1945 para pemuda berusaha merebut senjata di markas-

markas Jepang. Bentrokan sempat terjadi di

Gempe, Sape,

dan

Raba.

7) Di Makassar

Pada tanggal 19 Agustus 1945. Gubernur Sulawesi

Or.

Sam

Ratu Langie

menyusun pemerintahan. Para pemuda bekas

Kalgun Heiho

dan pelajar yang

tergabung dalam kelompok

Barisan Berani Mati (Bo-el Talshfn)

mendukungnya

dengan cara merebut gedung-gedung vital, seperti studio radio dan tangsi polisi.

8) Di Gorontalo

Pada tanggal 13 September 1945, para pemuda berhasil merebut senjata di

markas-markas Jepang.

Kemandirian Belajar

Munculnya tindakan-tindakan Heroik di berbagai daerah di Indonesia bertujuan untuk

mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dari Belanda ya ng bertujuan ingin menegak kan

kembali kekuasaannya di Indonesia. Adakah tokoh-tokoh tua di daerahmu yang pada tahun

1945 mempunyai pengalaman/ikut amb il bagian dalam peristiwa Heroik dalam usaha

mempertahankan Kemerdekaan Indonesia?

Wawancaralah untuk mengetahui pengalaman perjuangannya. Buatlah hasil wawancara

tersebut dalam bentuk tulisan. Kumpulkan hasil karya kelompok Anda tersebut pada guru

pembimbingmu. Ambil hasil terbaik untuk ditempelkan pada Mading (Majalah Dinding).

Rangkuman Materi

1. Berbeda pendapat dalam suatu masalah adalah hal yang w ajar. Demikian juga p erbedaan

pendapat antara golongan tuda dengan golongan muda menjelang Proklamasi Indonesia

juga hal yang wajar. Perbedaan pendapat tersebut adalah tentang waktu, kapan proklamasi

dilaksanakan. Golongan muda yang antara lain Chaerul Saleh, Sutan Syahrir

, Darwis, Wikana,

IPS SMP/MTs Kelas VIII

251

Sukarni, B.M. Diah, Sayuti Melik, Djohar Nur, dan lain-lain menghendaki agar proklamasi

dilaksanakan secepat mungkin terlepas dari pengaruh Jepang. Golongan tua yang antara

lain Soekarno, Moh. Hatta dan Achmad Subardjo menghendaki bahwa proklamasi

dilaksanaan setelah adanya sidang PPKI. Hal ini untuk menghindari pertumpahan darah.

Perbedaan pendapat antara dua golongan tersebut akhirnya dapat dipersatukan kembali

dengan tampilnya Achmad Subardjo yang menjanjikan kepada golongan pemuda bahwa

proklamasi akan dilaksanakan paling lambat tanggal 17 Agustus 1945, kalau tidak taruhannya

adalah nyawanya.

2. Dengan adanya persatuan pendapat kembali antara golongan tua dengan golongan muda,

akhirnya tersusun konsep naskah proklamasi yang disusun oleh Soekarno, Moh. Hatta, dan

Achmad Subardjo di rumah Kediaman Laksamana Muda Maeda. Setelah diketik oleh Sayuti

Melik dan ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta, teks proklamasi yang otentik tersebut

pada tanggal 17 Agustus 1945 dikumandangkan ke seluruh Indonesia. Proklamasi

Kemerdekaan itu merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia. Sejak itu Indonesia

menjadi negara merdeka dan berdaulat serta terlepas dari semua penjajahan.

3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia telah dikumandangkan, tidak hanya ke seluruh

Indonesia, tapi juga ke seluruh dunia. Penyebarluasan berita proklamasi ini dilakukan dengan

berbagai cara, antara lain melalui kantor berita Domei, Radio Hoso Kanry Kyoku, kawat

telepon, surat kabar , anggota PPKI dan sarana-sarana lain. Dalam waktu singkat berita

proklamasi telah tersebar luas.

4. Dengan berdirinya negara baru yaitu Negara Republik Indonesia, langkah berikutnya adalah

menyusun perlengkapan-perlengkapan pemerintah dan negara s ebagai syarat berdirinya

suatu negara yang merdeka dan berdaulat, antara lain sebagai berikut.

- Penetapan dan pengesahan UUD 1945.

- Pemilihan dan penetapan presiden dan wak il presiden.

- Pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi.

- Pembentukan 12 departemen/kementerian.

- Pembentukan dan pelantikan Komite Nasional Indonesia Pusat dan Daerah.

- Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.

- Pembentukan Lembaga-lembaga daerah.

- Penataan pegawai negeri/aparat pemerintah.

5. Dukungan spontan dan tindakan Heroik dari berbagai daerah terus muncul dan mengalir ke

Jakarta. Dukungan tersebut menunjukkan kebulatan tekad rakyat untuk mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia dari penjajahan bangsa lain. Dukungan spontan tersebut, antara

lain adalah pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, adanya rapat raksasa di Lapangan

IKADA Jakarta, dan peristiwa-peristiwa Heroik di berbagai daerah di Indonesia. Semua

dukungan tersebut ditujukan pada berdirinya Negara Republik Indonesia yang merdeka.

252

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Uji Kompetensi

Kerjakan di Buku T ugasmu.

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!

1. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan,

terdapat perbedaan pandangan antara para

pemuda dan golongan tua mengenai ....

a. waktu kemerdekaan diproklamasikan

b. para proklamasi kemerdekaan dilak-

sanakan

c. tokoh yang memproklamasikan kemer-

dekaan

d. bentuk negara setelah proklamasi

kemerdekaan

2. Karena Ir. Soekarno tidak mau mempro-

klamirkan kemerdekaan Indonesia dengan

segera, maka tindakan pertama yang

dilakukan pemuda ialah ....

a. mengadakan rapat di Jalan Cikini No. 71

b. menculik Ir. Soekarno untuk diamankan

ke Rengasdengklok

c. mengadakan rapat di ruang Laborato-

rium Mikrobiologi di Pegangsaan Timur

d. mengadakan rapat di rumah Laksamana

Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1

3. Para pemuda mendesak agar Soekarno

segera memproklamasikan kemerdekaan,

karena ....

a. berita kekalahan Jepang diketahui oleh

kaum muda

b. dianggap saat yang tepat untuk mem-

proklamasikan kemerdekaan

c. tidak sabar lagi ingin segera merdeka

d. kaum muda memandang kaum tua

terlalu lamban memproklamasikan

kemerdekaan

4. Salah satu peranan Laksamana Maeda

dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

adalah ....

a. menyiapkan tempat untuk perumusan

teks Proklamasi

b. memberi saran tentang isi Proklamasi

Kemerdekaan

c. membantu penyusunan naskah pro-

klamasi

d. memberikan bantuan dalam bentuk

persenjataan

Refleksi

Setelah mempelajari dengan cermat materi dalam bab ini, seharusnya kamu dapat mengambil

hikmah dari keteladanan yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita, bahwa perbedaan

pendapat tidak harus disertai dengan permusuhan dan perpecahan. Perbedaan pendapat

adalah hal yang wajar , toh akhirnya dapat bersatu kembali dalam menyelesaikan tugas. Kalau

di antara kal ian ada perbedaan pendapat baik dalam organisasi maupun dal am kelompok

diskusi, kunci penting adalah kendalikan emosi. Selesaikan perbedaan pendapat tersebut secara

arif dan bijaksana.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

253

No.

1.

2.

3.

Nama Pemuda

No. Nama Pemuda

4.

5.

6.

Chaerul Saleh

Subadio

Wikana

Margono

Sukarni

Darwis

5. Tujuan para pemuda pejuang mengaman-

kan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke

Rengasdengklok adalah agar ....

a. pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan

tidak melibatkan PPKI

b. mereka tidak dimanfaatkan oleh Sekutu

c. mereka tidak dipengaruhi Jepang

d. terhindar dari ancaman pihak Belanda

6. Perhatikan tabel di bawah ini!

Berdasarkan pada tabel tersebut, pemuda

yang diberi tugas mendesak Bung Karno

dan Bung Hatta untuk segera mempro-

klamasikan kemerdekaan Indonesia

setelah Jepang menyerah kepada Sekutu

adalah ....

a. 1 dan 3

b. 2 dan 4

c. 3 dan 5

d. 3 dan 6

7. Pertimbangan Sukarni mengusulkan agar

teks proklamasi ditandatangani oleh

Soekarno dan Hatta adalah ....

a. kedua tokoh itu adalah pemimpin PPKI

b. kedua tokoh itu menolak kerja sama

dengan Jepang

c. kedua tokoh itu dapat memahami pan-

dangan para pemuda

d. kedua tokoh itu telah dikenal sebagai

pemimpin bangsa Indonesia

8. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di-

bacakan di ....

a. Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta

b. Jl. Merdeka Utara, Jakarta

c. Jl. Menteng No. 31 Jakarta

d. Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

9. Perhatikan tabel di bawah ini!

Berdasarkan tabel di atas, urut-urutan

upacara proklamasi yang benar di tunjuk-

kan dengan angka ....

a. 1, 2, 3, 4

b. 1, 4, 2, 3

c. 3, 4, 1, 2

d. 3, 1, 4, 2

10. Radio yang dulu pernah ikut menyebarluas-

kan, berita Proklamasi sekarang ini menjadi

....

a. RRI Bandung

b. RRI Semarang

c. RRI Yogyakarta

d. RRI Jakarta

11. Rapat Raksasa Ikada di laksanakan pada

tanggal ....

a. 5 September 1945

b. 19 September 1945

c. 20 September 1945

d. 21 September 1945

12. Setelah Indonesia Merdeka, kelengkapan

negara yang pertama kali disahkan adalah

....

a. 12 kementrian

b. UUD1945

c. KNIP

d. BKR

No.

1.

2.

3.

4.

Peristiwa-peristiwa dalam Uparaca

Proklamasi

Pidato pembukaan oleh Ir. Soekarno.

Pengibaran Bendera merah putih oleh Suhud dan

Latif Hendraningrat diiringi menyanyikan lagu

Indonesia Raya.

Sambutan wali kota Suwiryo dan dr. Muwardi.

Pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno.

254

IPS SMP/MTs Kelas VIII

13. Memilih presiden dan wakil pr esiden

adalah salah satu agenda sidang PPKI pada

tanggal ....

a. 20 Agustus 1945

b. 22 Agustus 1945

c. 18 Agustus 1945

d. 19 Agustus 1945

14. Pembentukan BKR pada tanggal 22 Agustus

1945 dimaksudkan untuk ....

a. memerangi Jepang agar lekas me-

ninggalkan Indonesia

b. untuk mempersiapkan tenaga suka re la

menghadapl serangan Sekutu

c. untuk membantu Sekutu dalam rangka

melucuti tentara Jepang

d. untuk menjaga ketertiban dan keamanan

di tiap-tiap daerah

15. Mr. Teuku Mohammad Hassan ialah salah

seorang gubernur pertama Indonesia, ia

dipercaya memimpin provinsi ....

a. Sumatra

c. Sulawesi

b. Kalimantan

d. S

unda Kecil

16. Pertemuan lima hari di Semarang, untuk

tindakan h eroik (kepahlawanan) ber-

langsung tanggal ....

a. 15 - 20 September 1945

b. 5 - 10 Oktober 1945

c. 15 - 20 Oktober 1945

d. 20 - 25 Oktober 1945

17. Pada rapat raksasa di Lapangan Ikada,

Presiden hanya menyampaikan sedikit

amanat kepada rakyat, sebab ....

a. Bung Karno sedang sakit-sakitan

b. merasa gentar dengan senjata terhunus

Jepang

c. Jepang masih banyak berkeliaran di

Indonesia

d. tidak ingin jatuhnya korban baru akibat

perang

18. Tujuan diadakan rapa t raksasa Ikada

tanggal 19 September 1945 adalah ....

a. mengusir Jepang dari bumi lndonesia

b. mengambilalih kekuasaan dan tangan

Jepang

c. meyakinkan kepada Jepang bahwa

Indonesia telah merdeka

d. mengambil tindakan terhadap kekejaman

Jepang

19. Rapat raksasa di Lapangan Ikada tanggal

19 September 1945 mempunyai arti

penting, yaitu ....

a. dukungan terhadap kepemimpinan

nasional

b. membuktikan bahwa rakyat mempunya i

kebulatan tekad untuk berjuang

c. rakyat ingin mendengar pidato presiden

Soekarno

d. kesediaan rakyat untuk berjuang meng-

hadapi tentara Jepang

20. Dibangunnya Monumen Tugu Muda adalah

untuk mengenang Peristiwa Pertempuran

antara pemuda dengan Jepang di Kota ....

a. Semarang

b. Surabaya

c. Yogyakarta

d. Bandung

IPS SMP/MTs Kelas VIII

255

II. Jodohkan antara pertanyaan di sebelah kiri dengan kemungkinan jawaban di sebelah

kanan yang sesuai!

No.

Pertanyaan

Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Seorang wartawan yang mengabadikan pelaksanaan

upacara proklamasi

Pengetik naskah proklamasi

Pengibar bendera merah putih tanggal 17 Agustus

1945

Seorang wartawan yang menyebarluaskan berita

proklamasi melalui kawat telepon dan surat kabar .

Menteri pengajaran pertama di Indonesia

Ketua KNIP

Wali kota Jakarta

Gubernur Jawa Tengah pertama di Indonesia

Ketua BP-KNIP

Ketua umum BKR pusat

a. Kasman Singodimejo

b. Kaprawi

c. Adam Malik

d. Jenderal Sudirman

e. Supriyadi

f. Dr. Muwardi

g. Frans S. Mendur

h. Ki Hajar Dewantoro

i. Mr. Ahmad Subarjo

j. R. Panji Soeroso

k. Sayuti Melik

L. R.A. Suryo

m. Latif Hendraningrat

n. Sutan Syahrir

o. Suwiryo

III. Isilah

titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Naskah proklamasi dibuat di rumah kepala perwakilan angkatan laut Jepang yang benama ....

2. Naskah proklamasi kemerdekaan untuk pertama kali ditulis tangan oleh ....

3. Daerah yang dianggap tepat untuk mengamankan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta adalah

....

4. Puncak perjuangan bangsa Indonesia terjadi pada tanggal ....

5. Pembentukan kabinet RI yang pertama kali dilakukan pada tanggal ....

6. Kabinet RI pertama bertanggung jawab kepada ....

7. Nama DPR yang dibentuk pada awal proklamasi kemerdekaan ialah ....

8. Yang ditetapkan sebagai menteri keamanan rakyat dengan Maklumat 6 Oktober 1945 ialah ....

9. Gubernur Jawa Barat yang pertama adalah ....

10. Rapat raksasa di Lapangan Ikada diselenggarakan pada tanggal ....

256

IPS SMP/MTs Kelas VIII

IV. Kerjakan soal-soal berikut ini!

1. Jelaskan latar belakang terj adinya peristiwa Renga sdengklok!

2. Mengapa Soekarno - Hatta diculik oleh para pemuda ke Rengasdengklok?

3. Sebutkan acara dalam upacara proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945!

4. Sebutkan beberapa hasil sidang PPKI II, tanggal 19 Agustus 1945!

5. Sebutkan pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi, beserta nama gubernurnya!